mereka itu seperti angin... di tentukan oleh cuaca maka angin itu akan ikut kemana arahnya. bukan karena aku yang tidak mau berteman, jujur aku memang suka sendiri selama aku belum menemukan yang cocok denganku... setiap orang berbeda. terutama aku yang saat ini menikmati rasa sendiri itu, berteman mungkin lebih baik tapi, sendiri bagiku itubyang lebih baik untuk membuka hatiku seluas-luasnya untuk menemukan yang pas dihati. aku belum bisa melupakan sahabat-sahabatku yang disana, mereka yang mengerti aku, mereka yang ada selalu buatku. itulah mereka yang tau bagaimana aku, yang melihatku dengan kedua matanya, yang merangkulku dengan hatinya. aku dan sahabat-sahabatku memang berbeda... setiap karakter yang membedakan itulah yang membuat kita menjadi satu, menjadi kumpulan-kumpulan orang koplak tapi berpendidikan. Untuk saat ini memang aku belum menemukan sosok yang seperti mereka... susah jika dibilang kebanyakan mereka menjadi orang lain agar mereka di terima di lingkungan sedangkan aku yang tetap menjadi diriku sebenarnya yang berpura lugu didepan tapi banyak canda tawa didalam yang ingin kubagikan saat mereka disampingku. Tuhan...izinkan aku menemukan seseorang yang seperti mereka, seseorang yang mengerti aku dan memahami tingkahku dan salam rinduku untuk sahabat-sahabtku yang saat ini mungkin sudah bahagia dengan hidupnya yang sekarang,ketahuilah bahwa aku disini masih sendiri masih belum bisa mencari teman yang seperti kalian oh mungkin bukan teman lagi, tapi sahabat atau kalau nggak saudaraku. buat isma,eka,dian,mbak ella, mbak puput ,mbak pupri dengarkah kalian suara hatiku yang selalu memanggil nama kalian,, lihatlah aku disini yang merindukan kalian, rindu canda tawa kalian. Sayang... terima kasih atas lukisan-lukisan berwarna yang kalian goreskan ke kanvas putihku, dari kalian aku bisa memahami apa arti berbagi, bersyukur, dan mengasihi. sekali lagi , terima kasih.
Salam rindu yang empet sampek ke ubun-ubun
Andena
Salam rindu yang empet sampek ke ubun-ubun
Andena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar